BANTAL | Runtutan pemberitaan negatif terhadap Pemerintah Desa Bantal mengenai warga yang mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah sampai tudingan yang menyebut oknum Perangkat Desa melakukan intimidasi terhadap warga, membuat jajaran Perangkat Desa Bantal cukup geram.
Ahmad Bakir selaku Sekretaris Desa Bantal menampik dan menyayangkan berita tersebut. Menurutnya, berita yang beredar selama ini sepenuhnya tidak benar alias hoax. ” Tidak benar, beritanya sepihak, tidak ada satupun Perangkat Desa yang melakukan intimidasi kepada warga manapun terkait pengaduan warga yang mengaku tidak memperoleh bansos ” tegasnya.
Disinggung mengenai warga yang mengadu dan mengeluh ke pengacara dan mendatangi camat Asembagus karena tidak mendapatkan bantuan pemerintah, Ahmad Bakir mengatakan kehadiran mereka ke kantor kecamatan tidak murni atas kemauan warga.
” Perlu diluruskan, kedatangan mereka tidak murni atas kemauan sendiri tapi diajak karena pada hari itu mereka mengira akan mendapatkan bantuan di kantor kecamatan, oleh sebab itu mereka ikut, kalau tidak percaya silahkan di cek, bahkan sebagian dari mereka yang ikut tergolong mampu dan punya mobil ” Tandasnya.
Seperti diketahui, pada tanggal 27 september 2020, beberapa warga di Dusun Selatan mendatangi kantor kecamatan untuk menemui Camat Asembagus, diberitakan mereka mengadukan keluhannya karena tidak pernah mendapatkan bantuan, kedatangan warga tersebut dikoordinir oleh salah satu warga bernama Amin. Selain hal tersebut, Ahmad Bakir juga menyayangkan viralnya pemberitaan mengenai warga bernama Nahwiya dan Amyani yang mengaku tidak memperoleh bantuan apapun dari pemerintah.
” Tentang warga bernama Nahwiya yg diposting oleh salah satu akun youtube dan fotonya dimuat pada salah satu media cetak yang dalam pengakuannya warga tersebut tidak pernah memperoleh bantuan adalah tidak benar, karena fakanya orang tersebut sudah menerima bantuan BLT DD, bahkan pada saat itu diantar langsung oleh Kaur.Kesra dan Ketua Rt setempat ke rumahnya karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan hadir ke balai desa, bukti datanya ada, foto ketika penyerahan bantuannya juga ada, begitu pula dg Amyani, beliau jg penerima bantuan lewat BNI, kuponnya ada tapi bantuan tersebut tidak mau diambil karena bukan berbentuk uang, jadi sudah kita perhatikan ” terangnya.
Sebelum menutup pembicaraan, Ahmad Bakir selaku sekdes menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi apapun yang belum jelas kebenarannya. ” saya berharap, masyarakat tidak mudah percaya begitu saja dg informasi apapun yang belum jelas kebenarannya, apalagi jika ada pemberitaan yang sifatnya hanya sepihak, karena itu bisa jadi fitnah dan kepada pihak manapun mari budayakan klarifikasi terlebih dahulu kepada Pemdes setiap kali ada informasi miring di masyarakat, kalau memang berniat baik, datang saja ke kantor desa, agar informasinya berimbang dan tidak terkesan ngawur. kita selalu ada dikantor, tidak kemana-mana, kalau tidak ada Pak.Kades ada saya, tidak ada saya ada Kaur.Kesra yg membidanginya, gitu aja kok repot ” tutupnya.