You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo  Bantal
Bantal

Asembagus, Situbondo, Provinsi Jawa Timur

Syarat Pelayanan di Kantor Pemerintah Desa Bantal dengan membawa E-KTP dan Bukti Tanda Pelunasan SPPT PBB-P2 Tahun berjalan | Selamat Memperingati Hari Santri Tahun 2023, Jihad Santri Jayakan Negeri!!

Hadiri Harlah NU, Kyai Azaim Paparkan Sejarah dan Makna Lambang NU

23 Maret 2022 Dibaca 724 Kali
Hadiri Harlah NU, Kyai Azaim Paparkan Sejarah dan Makna Lambang NU

KH.Ahmad Azaim Ibrahimy pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo menghadiri acara Harlah NU ke 96 dan Wisuda Tahfidz Alquran Ahlul Quran ke-07 yang diselenggarakan oleh Pengurus Ranting NU Bantal, Senin ( 21/03/2022 ).

Dalam tausiyahnya, Kyai muda kharismatik yang akrab disapa kyai Azaim tersebut memaparkan sejarah dan makna lambang NU.

Kyai azaim menjelaskan bahwa Lambang ini dibuat oleh Kiai Ridwan Abdullah. Ia adalah kiai yang dikenal alim dan pintar melukis. KH Hasyim Asy’ari memberikannya tugas untuk membuat logo NU dengan syarat tidak meniru lambang lain dan memiliki wibawa sehingga tidak membosankan sampai kapan pun.

Secara terperinci, Kyai Azaim memaparkan tentang makna lambang NU sebagai berikut :
Bola dunia menggambarkan tempat tinggal manusia. Hal ini sesuai dengan surat Taha ayat 55.
Tali tambang yang mengelilingi bola dunia memiliki makna ukhuwah atau tali persaudaraan. Hal ini diambil berdasarkan surat Ali Imran ayah 103.
Dalam bola dunia, terdapat peta Indonesia di permukaannya. Hal ini melambangkan NU didirikan di Indonesia dan berjuang di tanah ini.
Dua simpul ikatan di bagian bawah melambangkan hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal dengan sesama umat manusia.
Untuaian tampar atau tali tambang berjumlah 99 melambangkan nama-nama terpuji bagi Allah atau Asmaul Husna.
Lima bintang di atas bola dunia. Bintang yang berada di tengah berukuran besar dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah, sementara yang empat melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Empat bintang di bawah bola dunia melambangkan empat imam mazhab Ahlussunah wal Jamaah yaitu Imam Maliki, Imam Syafi'i, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
Jumlah bintang secara keseluruhan ada sembilan. Ini bermakna Wali Songo (sembilan ulama penyebar Islam).
Tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab melintang di tengah bumi untuk menunjukkan nama organisasi tersebut, Nahdlatul Ulama, kebangkitan para ulama.
Warna latar memakai warna hijau yang merupakan lambang kesuburan.
Tulisan memakai warna putih yang merupakan lambang kesucian.
 
Acara yang bertempat di sepanjang jalan halaman rumah H.Ahmad Sirodjuddin semestinya dimulai pada pukul 19.00 WIB, terpaksa tertunda karena hujan lebat sejak maghrib sehingga baru bisa dimulai pada pukul 20.30 WIB.
 
Secara umum, acara berjalan dengan tertib dan khidmat. Para jamaah dengan antusias mengikuti acara tersebut sampai selesai walaupun kondisi sedikit gerimis dan tanah yang becek.
 

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan