Desa Bantal Gelar Rembug Stunting, Hasilkan Rekomendasi Konkret Penanggulangan Stunting

Bantal, Selasa 20 Mei 2025 – Pemerintah Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, menggelar kegiatan Rembug Stunting pada Selasa malam (20/5), pukul 20.00 WIB bertempat di Balai Desa Bantal. Kegiatan ini merupakan salah satu strategi penting dalam upaya percepatan penurunan stunting secara partisipatif dan kolaboratif di tingkat desa.
Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme ini dihadiri oleh berbagai unsur penting yang berperan langsung maupun tidak langsung dalam penanggulangan stunting. Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Asembagus Rahmat Fauzi, Pendamping Desa Zainul Arifin, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Asembagus Yuda, Kepala Desa Bantal H. Sahijo beserta seluruh perangkat desa, Ketua BPD, bidan dan perawat desa, serta 27 kader posyandu yang mewakili 9 posyandu aktif yang ada di Desa Bantal.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Bantal, H. Sahijo, yang menyampaikan pentingnya penanganan stunting sebagai program prioritas nasional yang wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa penurunan angka stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan atau pemerintah, tetapi memerlukan kerja sama semua pihak, mulai dari kader, tokoh masyarakat, hingga keluarga sebagai unit terkecil.
Selanjutnya, Camat Asembagus, Rahmat Fauzi, turut memberikan sambutan sekaligus apresiasi atas inisiatif yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Bantal. Beliau menyatakan bahwa kegiatan rembug stunting seperti ini menjadi bukti nyata adanya komitmen bersama dari pemerintah desa dan masyarakat dalam menghadapi permasalahan stunting yang berdampak pada kualitas generasi masa depan. Ia juga menegaskan pentingnya tindak lanjut dan pelaporan yang terintegrasi agar program berjalan efektif dan tepat sasaran.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan laporan data dan kondisi stunting oleh PLKB Kecamatan Asembagus, Yuda. Dalam paparannya, Yuda menyampaikan gambaran situasi terkini mengenai jumlah kasus stunting di Desa Bantal, tantangan yang dihadapi dalam pendataan dan penanganan, serta langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini. Ia menekankan pentingnya kehadiran keluarga pada kegiatan posyandu serta pemantauan rutin terhadap tumbuh kembang anak.
Setelah itu, Pendamping Desa, Zainul Arifin, memberikan pengarahan teknis sekaligus menyampaikan kebijakan terbaru terkait penanganan stunting. Dalam arahannya, Zainul menyoroti pentingnya perencanaan berbasis data serta pelibatan aktif masyarakat melalui forum-forum partisipatif seperti rembug desa. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan nasional memberi ruang luas kepada desa untuk melakukan intervensi spesifik sesuai dengan kebutuhan lokal melalui anggaran desa.
Rangkaian kegiatan rembug stunting dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang melibatkan semua peserta. Diskusi tersebut berlangsung aktif dan menghasilkan beberapa rekomendasi yang dianggap sebagai langkah konkret dan strategis dalam percepatan penanggulangan stunting di Desa Bantal.
Adapun rekomendasi yang berhasil dirumuskan dan disepakati dalam sesi pleno adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi oleh tenaga kesehatan (nakes) kepada warga mengenai pentingnya pencegahan stunting, gizi seimbang, dan pola asuh anak.
2. Kunjungan rumah kepada keluarga yang tidak hadir ke posyandu sebagai bentuk jemput bola untuk memastikan setiap anak tetap dipantau kesehatannya.
3. Pembinaan dan sosialisasi kepada remaja oleh TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting), dengan fokus pada pemahaman gizi, kesehatan reproduksi, dan perencanaan kehidupan keluarga.
4. Pembinaan khusus kepada calon pengantin (catin) dan pasangan usia subur, untuk memberikan edukasi pranikah dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak sejak dini.
5. Penambahan satu posyandu yang mencakup wilayah RT 1 dan RT 2 guna memperluas akses layanan kesehatan bagi warga.
6. Penambahan alat timbangan posyandu sebagai penunjang kegiatan penimbangan balita agar dapat berjalan lebih optimal dan akurat.
7. Pelatihan Kader Posyandu.
Rekomendasi ini disepakati sebagai hasil akhir rembug stunting dan akan ditindaklanjuti melalui musyawarah desa dan pelaksanaan program oleh pihak-pihak terkait, termasuk dukungan dari Dana Desa. Kegiatan rembug stunting di Desa Bantal ini menjadi contoh pelaksanaan kolaboratif yang melibatkan unsur pemerintah, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta masyarakat.
Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka stunting secara signifikan dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin